Saturday, December 28, 2013

Perubahan Makna Kata

Standard
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya yang mana penulis masih diberikannya kesabaran dan ketabahan dalam menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya yang telah ditentukan. Adapun penulis mengangkat judul makalah dengan judul Pemakaian Bahasa, Jenis, Relasi, dan Perubahan Makna.
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah hendak memenuhi tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia yang telah diberikan guru pembimbing, agar kami lebih memahami pemakaian bahasa itu. Sebelumnya penulis menyadari bahwa di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan dalam tulisan yang dibuat oleh penulis, untuk itu penulis meminta maaf.

Akhirnya, penulis mengucapkan terima kasih dan mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun makalah kami demi penyempurnaan dan perbaikan makalah ini selanjutnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi seluruh pembaca.












Sragen, 20  November 2011


Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................. 2
DAFTAR ISI ....................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 4
A.    Latra Belakang Masalah.................................................................................... 4
B.     Rumusan Masalah........................................................................................... 4
C.    Tujuan Masalah ............................................................................................... 4
BAB II PERUBAHAN MAKNA................................................................................. 5
A.    Pengertian Makna............................................................................................. 5
B.     Jenis-jenis Makna............................................................................................ 5
C.    Perubahan makna ........................................................................................... 8
BAB III PENUTUP............................................................................................. 10
1.      Kesimpulan ................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 10
PERTANYAAN .................................................................................................. 10















BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Pada umumnya makna bahasa merupakan suatu tataran linguistik, semantik dengan objeknya yakni makna yang berada di seluruh atau di semua tataran  fonologi, morfologi, dan sintaksis yang dapat  dilakukan serta digunakan. Di dalam kajian atau pembahasan yang mengenai perubahan makna memiliki bagian-bagian yang harus dipaparkan dan diselesaikan. Adapun bagian- bagian dari perubahan makna tersebut yaitu, jenis-jenis makna, relasi makna,dan perubahan makna.

B.     Rumusan Masalah
Untuk mempermudah penyelesaian masalah diatas kami membuat beberapa rumusan masalah, yaitu:
1.      Apa yang dimaksud dengan makna.
2.      Apa yang dimaksud dengan perubahan makna.

C.    Tujuan Masalah
Adapun tujuan yang  ingin dicapai dalam makalah ini ialah:
1.      Untuk mengetahuai apa yang dimaksud dengan makna
2.      Untuk mengetahui apa  yang dimaksud dengan perubahan dan macam-macam   perubahan makna.








BAB II
PERUBAHAN MAKNA

A.    Pengertian Makna
Menurut KBBI ( Kamus Besar Bahasa Indonesia) makna yaitu arti, maksud dan pengertian yang diberikan kepada suatu bentuk kebahasaan. Maka dapat disimpulkan bahwa makna merupakan suatu arti atau maksud terhadap sesuatu yang akan dimaknai dalam pemakaian makna.
B.     Jenis- Jenis Makna
Jenis-jenis makna adalah berbagai ragam makna yang terdapat dalam sebuah bahasa. Jenis makna menunjukkan adanya perbedaan makna. Makna kata dalam bahasa Indonesia bisa beraneka ragam karena berhubungan dengan pengalaman, sejarah, tujuan, dan perasaan pemakai bahasa. Meskipun pemakai bahasa itu beraneka ragam, namun tetap memiliki makna dasar ( pusat).
Sesungguhnya jenis atau tipe makna memang dapat dibedakan berdasarkan kreteria dan sudut pandang. Jika berdasarkan jenis semantiknya makna dapat dibedakan yaitu makna leksikal dan makna gramatikal. Sesuai dengan pembahasan makalah ini, maka akan kami jelaskan apa itu makna leksikal dan makna gramatikal.

C.  Perubahan Makna
1. Sebab-sebab perubahan makna kata
Adapun sebab-sebab perubahan makna sebuah kata, yaitu:
a)      Perkembangan dalam ilmu dan teknologi
Perkembangan dalam bidang ilmu dan kemajuan dalam bidang teknologi dapat menyebabkan terjadinya perubahan makna sebuah kata. Sebuah kata yang tadinya mengandung konsep makna mengenai sesuatu yang sederhana, tetap digunakan walaupun konsep makna yang dikandung telah berubah sebagai akibat dari pandangan baru, atau teori baru dalam suatu bidang ilmu atau sebagai akibat dalam perkembanagan teknologi. Misalnya, kata berlayar yang pada awalnya bermakna ‘perjalanan di laut (di air) dengan menggunakan perahu atau kapal yang digerakkan dengan tenaga layar’. Walaupun kapal-kapal besar tidak lagi menggunakan layar, tetapi sudah menggunakan tenaga mesin, tenaga nuklir, namun kata berlayar masih tetap digunakan.

b)      Perkembangan sosial dan budaya
Perkembangan dalam bidang sosial kemasyarakatan dapat menyebabkan terjadinya perubahan makna. Sama seperti yang terjadi sebagai akibat perkembangan bidang-bidang ilmu, dan teknologi, sebuah kata yang pada mulanya ‘a’ lalu berubah menjadi bermakna ‘b’ atau ‘c’ jadi, bentuk katanya tetap sama tetapi konsep makna yang dikandungnya sudah berubah. Misalnya, kata saudara dalam bahasa Sanskerta bermakna ‘seperut atau satu kandungan’, tetapi kini kata  saudara juga digunakan untuk menyebut atau menyapa siapa saja yang dianggap sederajat atau berstatus sosial yang sama.

c)      Perbedaan bidang pemakaian
Setiap bidang kehidupan atau kegiatan memiliki kosakata tersendiri yang hanya dikenal dan digunakan dengan makna tertentu dalam bidang yang bersangkutan. Kata-kata yang menjadi kosa kata dalam bidang-bidang tertentu didalam kehidupan dan pemakaian sehari-hari dapat terbantu dari bidangnya: dan digunakan dalam bidang lain atau menjadi kosa kata umum. Oleh karena itu, kata-kata tersebut menjadi memiliki makna baru atau makna lain di samping makna aslinya (makna yang berlaku dalam bidangnya). Misalnya, kata  menggarap yang berasal dari bidang pertanian dengan segala macam derivasinya, seperti tampak dalam frase menggarap sawah, tanah garapan, dan  petani penggarap,  kini banyak juga digunakan dalam bidang-bidang lain dengan makna ‘mengerjakan’ seperti tampak digunakan dlam frasemenggarap skripsi,  menggarap naskah drama, menggarap generasi muda, dan menggarap usul para anggota.

d)     Adanya asosiasi
Agak berbeda dengan perubahan makna yang terjadi sebagai akibat penggunaan dalam bidang yang lain, di sini makna baru yang muncul adalah berkaitan dengan hal atau peristiwa lain yang berkenaan dengan kata tersebut. Misalnya, kata amplop yang berasal dari bidang administrasi atau surat menyurat, makna asalnya adalah ‘sampul surat’. Ke dalamamplop itu selain bisa dimasukkan surat, juga bisa dimasukkan benda lain, misalnya uang. Oleh karena itu, dalam kalimat beri beri saja amplop maka urusan pasti beres kata amplop disitu bermakna ‘uang ‘ sebab amplop yang dimaksud bukan berisi surat atau tidak berisi apa-apa melainkan berisi uang sebagai sogokan. Asosiasi antara amplop dengan uang ini adalah berkenaan dengan wadah. Jadi, meneyebut wadahnya yaitu amplop tetapi yang dimaksud adalah isinya, yaitu uang.

e)      Pertukaran tanggapan indra
Alat indra sebenarnya sudah mempunyai tugas-tugas tertentu untuk menangkap gejala-gejala yang terjadi di dunia ini. Misalnya rasa pahit, manis harus ditangkap oleh perasa lidah. Dalam penggunaan bahasa terjadi kasus pertukaran tanggapan antara indra yang satu dengan indra lain. Rasa pedas, misalnya, yang seharusnya ditanggap dengan alat indra perasa pada lidah, tertukar menjadi ditanggap oleh alat indra pendengaran seperti tampak dalam ujaran kata-katanya cukup pedas.  Pertukaran alat indra penanggap biasa disebut dengan istilahsinestesia. Istilah ini berasal dari bahasa Yunani sun  artinya ‘sama’ dan aisthetikas artinya ‘tampak’.
Contoh :
      1.suaranya sedap didengar 
     2.warnanya enak dipandang
Sedap adalah urusan indra perasa tetapi dalam contoh di atas menjadi tanggapan indra pendengaran, enak adalah juga urusan indra perasa tetapi dalam contoh di atas menjadi taggapan indra penglihatan yaitu, mata.

f)       Perbedaan tanggapan
Setiap unsur leksikal atau kata yang sebenarnya secara sinkronis telah mempunyai makna leksikal yang tetap. Namun, pandangan hidup dan ukuran dalam norma kehidupan di dalam masyarakat maka banyak kata yang menjadi memiliki rasa yang “rendah”, kurang menyenangkan dan ada juga yang memiliki nilai rasa yang “tinggi”. Kata-kata yang nilainya merosot menjadi rendah lazim disebut peyoratif, sedangkan yang menilainya naik menjadi tinggi disebut amelioratif.
Contoh :
Kata bini dewasa ini dianggap peyoratif sedangkan kata istri dianggap ameliortif, katalaki dianggap peyoratif berbeda dengan suami yang dianggap sebagai amelioratif.

2. Macam Perubahan
1. Meluas (generalisasi), Cakupan makna sekarang (kini) lebih luas daripada makna yang lama.                                                                
Contoh:
Pelayaran ke negara Perancis itu dipimpin oleh Kapten Sugianto. Kata pelayaran dulu atau asalnya bermakna mengarungi lautan dengan perahu layar. Kini kata pelayaran bermakna mengarungi lautan dengan kapal bermesin.                                          
 

2. Menyempit (spesialisasi), Cakupan makna kata yang sekarang lebih sempit atau terbatas daripada makna yang dulu atau makna asalnya.
Contoh:
Saya bercita-cita ingin menjadi sarjana pendidikan. Kata sarjana dulu dipakai untuk menyebut cendekiawan atau orang pintar atau orang berilmu. Sekarang kata sarjana dipakai untuk menyebut orang yang telah lulus dari jenjang strata satu di perguruan tinggi

3. Membaik (Amelioratif), Suatu proses perubahan makna yang membuat makna kata baru dirasakan lebih tinggi atau lebih baik nilai rasa bahasanya daripada makna kata lama.                                                                                        

Contoh: 
Anak-anak penyandang tunarungu pun berhak mengeyam pendidikan. Kata tunarungu dirasakan lebih halus dan sopan nilai rasa bahasanya daripada kata tuli.

4. Memburuk (Peyoratif), Suatu proses perubahan makna yang membuat makna kata baru dirasakan lebih rendah nilai rasa bahasanya daripada nilai pada makna kata lama.
Contoh:
Direktur perusahaan ini ternyata berbini tiga. Kata bini dianggap baik pada masa lampau, tetapi sekarang dirasakan kasar                                
                

5. Sinestesia, Perubahan makna kata akibat pertukaran tanggapan antara dua indra yang berlainan. Misalnya: pengecap, pendengaran, pendengaran, pengecap, penglihatan, pengecap.                                                                                     

Contoh:
Suara penyanyi Erni Johan sampai saat ini masih empuk. Kata empuk sebenarnya yang merasakan adalah indra peraba (kulit) dengan makna lunak atau tidak keras. Akan tetapi, pada kalimat tersebut kata empuk yang merasakan adalah indra pendengar (telinga) dengan makna merdu.                                                           


6. Asosiatif, Perubahan makna kata yang terjadi karena persamaan sifat.
Contoh:
Orang itu mencatut nama pejabat untuk mencari sumbangan. Kata catut berarti alat untuk menarik atau mencabut paku dan sebagainya. Berdasarkan persamaan sifat ini, kata catut dipakai untuk menyatakan makna mengambil sesuatu yang bukan haknya.

3.      Penyebab Perubahan Makna
Makna kata dalam sebuah bahasa sering mengalami perubahan (Sudaryat 2008:49). Perubahan itu dapat terjadi karena berbagai faktor, yaitu sebagai berikut:
a.       Faktor linguistik.
b.      Faktor historis.
c.       Faktor sosiologis.
d.      Faktor psikologis.
e.       Faktor bahasa asing.
f.       Faktor kebutuhan leksem baru.




BAB III
PENUTUP


3.1  Kesimpulan

Makna yaitu arti, maksud dan pengertian yang diberikan kepada suatu bentuk kebahasaan. Maka dapat disimpulkan bahwa makna merupakan suatu arti atau maksud terhadap sesuatu yang akan dimaknai dalam pemakaian makna. Jenis-jenis makna terbagi menjadi dua bagian yaitu, makna leksikal dan makna gramatikal.
          Ada beberapa macam perubahan makna yaitu : generalisasi, spesialisasi, Amelioratif, Peyoratif, Sinestesia, Asosiatif.


3.2 Daftar Pustaka


Sudaryat,yayat. 2008. Makna dalam Wacana. Bandung: Yrama Widia
Chaer, Abdul. 2009. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka cipta


0 comments: