Friday, December 27, 2013

Kisah Inspiratif

Standard
Kisah Diujinya Iman Seseorang

Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda : “ Dahulu ada seorang raja dari golongan umat yang sebelum kamu, ia mempunyai seorang ahli sihir. Setelah penyihir itu tua, Ia berkata kepada raja: ” sesungguhnya saya ini telah tua, maka dari itu kirimkanlah padaku seorang anak yang akan saya beri pelajaran ilmu sihir”, Kemudian raja itu mengirimkan padanya seorang anak untuk diajarinya. Anak ini ditengah perjalanannya ke tempat tukang sihir, dia bertemu dengan seorang rahib,  kemudian iapun duduk dengannya dan mendengarkan ucapan-ucapan rahib itu. Apabila ia datang ke tempat penyihir, iapun bertemu dengan rahib tadi dan terus duduk disitu untuk mendengarkan ajaran-ajaran yang disampaikan oleh rahib itu. Selanjutnya apabila ia datang ditempat penyihir, iapun dipukul oleh penyihir karena keterlambatannya. Hal yang demikian itu diadukan oleh anak itu kepada rahib, lalu rahib berkata: “ Jikalau kamu takut pada penyihir itu, maka katakanlah bahwa engkau ditahan oleh keluargamu dan jikalau kamu takut kepada keluargamu , maka katakanlah bahwa engkau ditahan oleh penyihir itu”.
Pada suatu ketika diwaktu ia dalam keadaan yang sedemikian itu, lalu tibalah ia disuatu tempat dan disitu ada seekor binatang yang besar dan menghalang-halangi orang banyak. Anak itu berkata: “ pada hari ini saya akan mengetahui, apakah penyihir itu yang lebih baik ataukah pendeta itu yang lebih baik?”, lalu ia mengambil sebuah batu kemudian berkata: “ Ya Alloh, jika ajaran pendeta itu lebih Engkau Ridhoi daripada ajaran penyihir itu, maka bunuhlah binatang ini sehingga orang-orang dapat melewati jalan ini”, Kemudian binatang itu dilemparnya dengan batu, kemudian matilah binatang itu dan orang-orang dapat melewati jalan itu. Lalu anak itu mendatangi rahib itu dan menceritakan hal tersebut. Rahib itupun berkata: “ Hai anakku, engkau sekarang adalah lebih mulia daripadaku. Keadaanmu sudah sampai di suatu tingkat yang saya sendiri dapat memakluminya. Sesungguhnya engkau akan diuji, maka jika kamu diuji, janganlah kamu menunjuk kepadaku”.
Anak itu lalu dapat menyembuhkan orang buta dan berpenyakit lepra serta dapat mengobati orang banyak dari segala macam penyakit. Hal itu didengar oleh kawan duduk raja yang buta. Lalu ia datang kepada anak itu dengan membawa hadiah yang banyak. Kemudian berkata: “ Apa saja yang ada di sisimu ini adalah menjadi milikmu, apabila engkau dapat menyembuhkan aku”. Anak itu berkata: “ Sesungguhnya saa tidak dapat menyembuhkannya. Maka jikalau tuan mau beriman kepada Alloh, saya akan berdo’a kepada Alloh, semoga Dia menyembuhkan tuan”. Kawan raja itu lalu beriman kepada Alloh, kemudian Alloh menyembuhkannya. Ia lalu datang kepada raja kemudian ia duduk didekatnya sebagaimana  biasanya ia duduk. Raja kemudian bertanya: “ Siapakah yang mengembalikan penglihatanmu itu?”, Kawannya menjawab: “ Tuhanku”. Raja bertanya: “ Adakah engkau mempunyai Tuhan lain selain aku ?”, Ia menjawab: “ Tuhanku dan Tuhanmu adalah Alloh”. Kawannya itu lalu ditindak oleh raja tadi dan terus-menerus diberikan siksaan padanya, sehingga kawannya itu menunjuk kepada anak muda itu. Anak itu pun didatangkan oleh raja. Raja berkata: “ Hai anak, kiranya sihirmu sudah sampai ketingkat dapat menyembuhkan orang buta dan berpenyakit lepra dan engkau dapat pula melakukan ini dan melakukan itu”. Anak itu berkata: “ Sesungguhnya saya tidak dapat menyembuhkan seorangpun, sesunguhnya hanya Allohlah yang menyembuhkannya”. Kemudian anak itu ditindaknya , dan terus-menerus disiksa, sehingga ia menunjuk kepada pendeta. Pendeta pun didatangkan, kemudian kepadanya dikatakan: “ kembalilah dari agamamu!”,  Pendeta itu enggan mengikuti perintahnya. Raja meminta supaya diberi gergaji, kemudian diletakkanlah gergaji itu di tengah kepalanya. Lalu Kepala itu dibelahnya, sehingga jatuh sehingga jatuhlah kedua belahan itu. Selanjutnya didatangkan pula kawan duduk raja dahulu itu, lalu kepadanya dikatakan: “ Kembalilah dari agamamu itu !”, Ia pun enggan menuruti perintahnya. Kemudian diletakkan pula gergaji itu di tengah kepalanya lalu dibelahnya, sehingga jatuhlah kedua belahannya itu. Seterusnya didatangkan pula anak itu. Kepadanya dikatakan: “Kembalilah dari agamamu!”. Ia pun menolak ajakannya. Kemudian anak itu diberikan kepada sekelompok sahabatnya lalu ia berkata: “Pergilah membawa anak ini ke gunung ini atau itu, naiklah ke gunung itu. Jikalau engkau semua telah sampai di puncaknya, maka apabila anak ini kembali dari agamanya, bolehlah engkau lepaskan, tetapi jika tidak, maka lemparkanlah ia dari atas gunung itu”. Kemudian sahabat-sahabatnya itu pergi membawanya, kemudian naik gunung, lalu anak itu berkata: “Ya Alloh, hindarkanlah hamba dari mereka menurut kehendak-Mu”. Kemudian gunung itu pun bergoncang keras dan orang-orang itu jatuhlah semuanya. Anak itu lalu berjalan menuju ke tempat raja. Raja berkata: “Apa yang dilakukan oleh kawan-kawanmu?”, Ia menjawab: “Alloh Ta’ala telah melepaskan aku dari tindakan mereka. Lalu anak tersebut diberikan kepada sahabatnya yang lain dan berkata: “Pergilah dengan membawa anak ini dalam sebuah perahu dan berlayarlah sampai di tengah lautan. Jikalau ia kembali dari agamanya, maka lepaskanlah ia, tetapi jika tidak, maka lemparkanlah ke lautan itu”. Kemudian sahabatnya tadi pergi membawa anak itu, lalu anak itu berkata: “Ya  Alloh, hindarkanlah hamba dari mereka menurut kehendak-Mu”. Tiba-tiba perahu itu terbalik, maka tenggelamlah semuanya. Anak itu sekali lagi berjalan ke tempat raja. Rajapun berkata: “Apakah yang dikerjakan oleh kawan-kawanmu?”,  Ia menjawab: “ Alloh Ta’ala telah melepaskan aku dari tindakan mereka”. Kemudian Ia berkata pula pada raja: “Tuan tidak dapat membunuh saya, sehingga Tuan suka melakukan apa yang kuperintahkan”. Raja menjawab: “ Apakah itu?”, Anak itu menjawab: “ Tuan kumpulkan semua orang dilapangan menjadi satu dan Tuan salibkan saya dibatang pohon, kemudian ambilah sebatang anak panah dari tempat panahku ini, lalu letakkanlah anak panah ini pada busurnya, lalu ucapkanlah: “Dengan nama Alloh, Tuhan anak ini”, lalu lemparkanlah anak panah itu. Sesungguhnya  apabila Tuan mengerjakan semua itu, Tuan akan dapat membunuhku”.

Kemudian raja itu mengumpulkan semua orang dilapangan, setelah itu anak itu disalibkan dibatang pohon, lalu Ia mengambil anak panah  dari anak itu, kemudian Raja itu membaca: “ Dengan nama Alloh, Tuhan anak ini”, lalu Ia lemparkan panah itu kepada anak itu sehingga anak itu mati. Dengan adanya hal tersebut Semua orang yang ada dilapangan itu menjadi Beriman Kepada Alloh. Subhanalloh.

Sumber :       Buleetin da’wah tausiyah Muhammadiyah

Oleh :             Drs. H. Slamet Santoso


Untuk Lebih banyak Aplikasi klik Link berikut : Aplikasi
Untuk Lebih Banyak Game klik link berikut :  Game
Untuk belajar tentang pengetahuan komputer Klik : Komputer

0 comments: